sabato 22 giugno 2013

Kapitel General Xaverian - 21 juni 2013

Kita mulai hari ini dengan presentasi dari Direksi General: P. Rino Benzoni, P. Luigi Menegazzo, P. Carlo Girola, P. Katindi Ramanzani dan P. José de Jesus Romero Vera. Setiap kapitularis menerima satu paket presentasi dan 21 lampiran. Moderator hari ini adalah P.  Antonio Flores Osuna.
P. Benzoni, General Xaverian, menghantar session ini dengan mengingatkan dua peristiwa amat penting, yaitu kanonisasi Pendiri Xaverian dan pembukaan ladang misi baru di Thailand. Kanonisasi merupakan peristiwa pendalaman pembaharuan hidup royani, yang telah dihidupi dengan kegembiraan seluruh kongregasi. Figur dan pilihan-pilihan hidup Conforti harus menjadi titik orientasi kehidupan kita, demikian penegasan P. Benzoni. Selain itu, peristiwa kanonisasi juga mengajak seluruh kongregasi untuk memusatkan diri pada tujuan unik dan khas dari kongregasi untuk mengevaluasi kehadiran dan kegiatan kita di berbagai macam regio.
Presentasi P. Benzoni juga mempertimbangkan realitas personalia dan perkembangan kongregasi sejak berdirinya. Dari tahun 1984, prosentasi para anggota yang keluar hampir 60%, baik yang berkaul kekal maupun sementara. Tenaga-tenaga baru yang siap untuk misi semakin terbatas. Kongregasi sedang mengalami penuaan dengan ritme yang cukup cepat. Bagi DG, perlu membuat refleksi kritis, tapi tanpa menjatuhkan kesalahan pada pendidikan.
Kemudian beliau berbicara tentang aspek internasionalitas dan interkulturalitas. Inilah due elemen penting bagi model kehidupan kita untuk berkarya, agar lebih tegas, rendah hati, solider, kreatif, dan berdasar pada identitas kita dari pada apa yang kita buat (XV CG 46). Komunitas internasional membutuhkan sebuah spiritualitas yang seirama.
Berikutnya, diuraikan tentang komunio dan komunitas. Kongregasi sedang berkembang dalam aspek ini, meskipun kita masih kurang belum yakin bahwa komunitas adalah misi pada dirinya sendiri. Seringkali tetap menjadi sebuah ide bahwa komunitas dilihat sebagai penghalang bagi kara misi dan pengerem bagi semangat kerasulan kita. Demikian juga komunikasi di dalam komunitas kita juga melemah, baik dalam penyampaian maupun mendengarkan.
Relasi DG berlanjut dengan evaluasi kegiatan animasi misioner dan panggilan, pendidikan, struktur pembinaan, personalia dalam pendidikan, teologi internasional dan bina lanjut.
Berkaitan dengan situasi ekonomi, di hadapan krisis moneter dunia yang bergerak secara tersembunyi, pilihan-pilihan yang telah dibuat oleh DG telah menunjukkan efektivitasnya. Maka, situasi perekonomian secara umum masih terkendali. Namun demikian, permasalahan masih ada di beberapa regio yang masih harus ditopang kehidupannya. Menurut DG, tidak dapat dihadapi permasalahan ini di luar dari pilihan-pilihan yang telah dibuat oleh Santo Conforti, terutama dalam kepercayaan penuh pada Penyelenggaraan Ilahi.
Presentasi berikut menyentuh beberapa aspek dari kehidupan kita: kerapuhan manusiawi, perubahan status yuridis dari regio ke delegasi, rumah induk, konfrater berusia lanjut, penerbitan xaverian, rumah direksi general, postulat, pusat studi xaverian (CSCS), relasi dengan Tahta Suci, keuskupan, suster xaverian, awam xaverian dan kongregasi-kongregasi misioner lainnya.
Pada akhirnya, relasi dari DG mengutip pesan pertemuan para superior general (USG) pada bulan Mei 2013: Kita sadar tentang krisis yang sedang kita hadapai itu cukup dalam dan terstruktur (...) satu politik yang memperbaiki permukaan nampak kurang bijaksana. Demikian juga tidak bisa diperkirakan dengan baik jalan yang harus ditempuh. Ini adalah waktu untuk berdiscernment, saat menantang untuk membaca dengan mendalam proses secara komuniter dan dengan iman.  
Reuni kapitularis menjawab dengan penuh syukur pelayanan yang telah dijalankan  P. Benzoni bersama dengan penasehat di dalam kongregasi.
Menjelang siang, dibuka sebuah session dialog. Beberapa tema yang disentuh misalnya tentang kontrak dengan keuskupan dimana kita berkarya, biaya ristrukturisasi musem cina dan etnografi, beberapa permohonan baru dari para uskup,prioritas yang kurang untuk dialog inter-religious dan inter-kultural, gaya hidup memimpin lebih berkarakter penjiwaan dari pada penekanan.
Pada sore hari, diskusi berlanjut tentang 1) relasi antara DG dengan regio-regio (diharapkan lebih dapat bekerjasama, lebih bisa hadir di dalam kehidupan di regio), 2) tentang personalia dan mereka yang mengundurkan diri (tidak cukup statistik untuk memahami gejala ini), 3) tentang pronlematik dan relasi antara ad gentes dan ad extra, 4) tentang komunio dan komunikasi (ternyata kita tidak memberikan terlalu banyak waktu untuk berkomunikasi dengan para konfrater), 5) tentang teologi internasional, 6) tentang situs web DG.
Pada sore hari, P. Carlo Girola mempresentasikan administrasi finansial kongregasi. Kita bersyukur kepada Allah karena Penyelenggaraan Ilahinya yang menyertai kita hingga periode krisis ini.
By Stefano Raschietti, sx
Terj. Alfonsus Widhi, sx

Kapitel General Xaverian - 19 juni 2013

Pada hari kamis 19 juni 2013, kita mendengarkan presentasi dari “benua tua” Eropa. P. Benzoni membaca surat-surat sambutan yang dikirimkan oleh Mons. Solmi (Uskup Parma) dan Kard. Filoni “Kongregasi untuk Pewartaan iman”. Satu surat telah ditulis juga kepada Paus Fransiskus, namun sampai sekarang belum ada jawaban. Namun, P. Rino, yang telah menemuinya setelah perayaan ekaristi di St. Marta, menerima pesan darinya agar tetap semangat dan terus maju.
Pada hari ini masih belum hadir P. Vincenzo Munari, yang masih tinggal dalam keluarga karena meninggalnya saudara kandung.
Moderator pada hari ini adalah P. Renzo Larcher. Dia mengundang P. Luigi Menegazzo untuk mempresentasikan satu session “di luar skema” tentang para konfrater kita di Thailand..

Thailand: satu misi baru xaverian
Empat pioner di ladang misi yang baru berada di Bangkok. Mereka sedang bekerja keras mempelajari bahasa dan budaya Thai. Ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Beberapa kali mereka bertemu dengan Uskup Nakhon Sawan, dimana mereka akan berkarya di sana. Saat ini mereka masih ditopang oleh para suster xaverian dan para misionaris PIME. Mereka sudah mulai merencanakan berbagai karya pastoral dan hidup di dua komunitas berbeda. Mereka berharap agar memperoleh “bantuan personalia” dan bisa bertemu dengan para xaverian di regio asia lainnya.
Dalam session tanya jawab, P. Benzoni e P. Menegazzo menginformasikan bahwa ladang baru yang dipilih para xaverian di Thailand bukanlah Bangkok, melainkan keuskupan Nakhon Sawan, dimana mereka akan mendedikasikan “pewartaan pertama”. Dua konfrater sudah menerima visa misionaris dari pemerintahan Thai. Menjadi tugas bagi direksi general baru untuk mengkonkretisasikan proyek xaverian di dalam ladang misi yang baru.

Spanyol
Presentasi dibacakan oleh P. Mario Mula. Di dalam delegasi Spanyol ada 9 konfrater yang terbagi dalam dua komunitas di Madrid dan Murci. Para konfarter Spanyol boleh dikatakan “cukup puas dengan karya misioner dan gaya hidup xaverian yang sedang mereka jalankan”.
Menyimak bersama situasi kongregasi, diminta kepada kapitel general agar lebih menaruh minat pada bagaimana kita (soal identitas jatidiri siapa kita sudah diperdalam di tahun-tahun sebelumnya). Yang dimaksud dalam hal ini adalah beralih dari internasionalistas di dalam kongregasi kita saat ini  kepada interkulturalitas yang harus dibangun secara sadar.
Sektor lain yang mendesak adalah apa yang kita buat, termasuk juga menurunnya jumlah para xaverian? Seringkali dikutip pernyataan ini: bukan Gereja yang memiliki misi, melainkan adalah misi yang memiliki Gereja (J. Moltman). Untuk lebih memfokuskan pusat perhatian, kita harus mengevaluasi efektivitas busur dan panahnya: kita sedang berada pada perhitungan di dalam kongregasi
Session dialog menyinggung tema-tema berikut: Assosiasi budaya intessendo, perbahan dari regio ke delegasi, jaringan relasi dengan para sahabat dan animasi misioner di masyarakat.
Italia
P. Rosario Giannattasio, dengan bantuan P. R. Larcher dan P. M. Menin menghadirkan presentasi dari regio Italia, dimana saat ini ada 149 xaverian yang berkaul kekal. Mereka terbagi di 15 komunitas. 55 konfrater diantaranya tinggal di Rumah Induk, dan diantara ini, 24 sedang menjalani perawatan. Permasalahan pokok yang sedang dihadapi regio ini adalah penurunan jumlah konfrater yang aktif dengan sangat cepat, ada disorientasi dan kecemasan tertentu, relasi persaudaraan, situasi sakit dan ketuaan.
Regio ini berkonsentrasi di lima bidang: 1) animasi misioner dan panggilan dalam berbagai level (ada kebutuhan akan kehadiran konfrater berkualifikasi), 2) proyek budaya misioner dengan CSCS di Parma dan CSAM di Brescia dalam berbagai sektor, 3) pendidikan dalam komunitas telogi di Parma, 4) perawatan konfrater yang tua dan sakit di Parma, Vicenza (dan Desio), 5) Inisiatif ad gentes (sebagaimana dideskripsikan di Vita nostra n. 238).
Diangkat juga tentang Awam Xaverian dan Asosiasi Misionaris Onlus.
Dalam dialog, naik ke permukaan tema berikut: Prokura, Museum dan regio Italia, kemudian missione ad gentes di Italia dan relasinya dengan para imigran, para penderma dan pengumpulan dana, OnLus, para xaverian yang mulai berkurang kemampuannya dan animasi, panggilan xaverian, pengakuan untuk pendampingan pada yang sakit dan tua ....

Inggris
Mulai P. Kevin Ryan, yang memuja iman orang-orang skotlandia, yang diteguhkan dengan darah para martir. Dalam iman ini, dia menunjukkan satu tanda: the quake (satu piala untuk minum) dengan dua pegangan untuk berbagi minuman dengan para sahabat. Dengan jelas, P. Kevin menarik dari dalam tasnya juga satu “Chivas Regal, blended Schotch Whisky, aged 12 years”. Botol yang lain adalah “GlenGrant” yang diperuntukkan bagi P. Luigi Anzalone yang sedang berulang tahun hari ini.
Presentasi dibacakan oleh P. Giovanni Zampese, dibantu denga P. K. Ryan. Di Inggris ada 11 konfrater xaverian yang tinggal di 4 komunitas: Paroki Glasgow, Institut Conforti di Coatbridge, komunias di Preston dan London. Secara khusus, melalui Institut Conforti, kita memberikan banyak pengaruh di paroki-paroki dan sekolah-sekolah, sambil membentuk para pemimpin, guru, dan  juga di dalam masyarakat secara umum.
Lima konfrater berkarya di sekolah, dengan program berkarakter religius. Semuanya berkecimpung di dalam hari minggu misioner (180 per tahun). Sebagian besar kelompok para sahabat dan penderma berkarya di dalam animasi misioner dan pengumpulan dana.
Beberapa hal dijelaskan berikutnya dalam diskusi seperti tema: Institut Conforti di Scozia, kerjasama dengan CEM Mondialita di Italia, animasi di sekolah-sekolah, hari minggu misioner, rumah xaverian di London, kerjasama atlantik antara USA dan Inggris dan atau kerjasama dengan Eropa (ENG – ESP – ITA), seputar inisiatif ekumenisme dst.

Delegasi Central
P. Luigi Anzanello, provinsial dari delegasi membacakan presentasinya. Ada 60 konfrater yang tinggal tersebar di: Direksi General, Collegio Conforti, Prokur dan Museum, Tavernerio, Paris, Thailand dan tempat lain (14 konfrater). Presentasi pendek berakhir dengan sebuah harapan: kerjasama lebih erat antara delegasi central dan regio Italia dalam animasi misioner dan panggilan, untuk mempersatukan kekuatan.
Diantara beberapa pertanyaan, adalah minta penjelasan tentang: rumah di Paris, pelayanan khusus ad personam, kesulitan terlibat dalam animasi misioner dan panggilan terkait dengan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan, relasi dengan regio italia, aktivitas penyambutan beberapa kelompok, partisipasi pada kursus pembaruan tiga bulanan dst.

Kita baktikan waktu untuk berbicara tentant kelanjutan kegiatan kapitel di beberapa hari mendatang. Lalu pada sore hari kita berkumpul untuk beradorasi bersama.
By Marcello Storgato, sx
Terj. Alfonsus Widhi, sx

Kapitel General Xaverian - 18 juni


Pada hari selasa, 18 juni, kita lanjutkan dengan mendengarkan presentasi dari regio di benua Amerika. Presentasi ini hendak menggarisbawahi tiga aspek pokok: situasi umum, aspek khusus dari regio dan aspek umum tentang kongregasi.
Moderator hari ini adalah P. Antonio Flores.

Brasile Utara
P. Pino Leoni, dibantu P. M. Antonello dalam pembacaan, mewakili kehadiran 40 xaverian yang tinngal di 14 komunitas dan di dalam 4 keuskupan di Brasil Utara. Kegiatan pastoral paroki melibatkan 25 konfrater xaverian, sementara 3 konfrater lain terlibat dalam pastoral dengan suku asli setempat.
Di dalam 3 halaman lampiran, disampaikan juga jawaban dari para konfrater yang telah mengisi questionaire sebagai persiapan kapitel general. Kerap kali disampaikan oleh para kongrater, pentingnya pembinaan bagi misionaris awam, yang berorientasi pada karisma xaverian.
P. Antonello menyampaikan juga ketidakmungkinan untuk berdialog dengan berbagai macam sekte. Hal ini disebabkan juga oleh kepentingan pribadi dari para pendeta-pendetanya, sementara dimungkinkan keterlibatan dalam dialog dengan gereja-gereja evangelis tradisional.
Di dalam diskusi, seseorang menunggu perhatian yang lebih tentang Cebs, tentang ekumenismo dan tentang pastoral kepada suku asli setempat. Muncul juga dalam diskusi, mengapa satu brasil ada dua regio xaverian? Meskipun jaraknya sangat jauh, di masa depan hendaknya dipikirkan untuk membentuk satu regio saja.

Brasil Selatan
Tampil dalam presentasi adalah P. Domenico Borrotti, yang dibantu oleh P. Rafael Lopez. Di regio ini berkarya 47 konfrater, termasuk keterlibatan dan kehadiran di tengah-tengah suku asli setempat. Diantara 72 paroki yang didirikan oleh xaverian, 63 sudah diserahkan kepada keuskupan, dengan memegang sendiri bagi xaverian, daerah-daerah yang masih sulit dan di pinggiran kota. Upaya ini amat dihargai oleh para uskup di sana. Namun, ada sebuah pertanyaan: apakah paroki kita lebih berkarakter misioner apabila dibandingkan dengan paroki-paroki yang lain? Seseorang menjawab dengan mengutio pernyataan Mons. Luciano Mendes demikian: “Kalian sungguh-sungguh misionaris diantara kita, namun kalian belum banyak menolong kami untuk menjadi misionaris”.
Diharapkan untuk kedepannya, agar para xaverian lebih berkarakter kekeluargaan dan pendalaman spiritualitas, agak dikurangi aktivisme serta pembinaan yang lebih, baik secara pribadi dan komuniter, lebih memperhatikan karisma ad gentes, agar lebih bisa menjadi misionaris ayng autentik (dan tidak sekedar menjadi pastor paroki yang baik). Adalah tugas kita untuk menyebarluaskan karisma Confortian melali berbagai macam teknologi komunikasi sosial. Di Brasil juga sedang dibentuk beberapa kelompok awam xaverian. Pengalaman pasangan muda awam xaverian dari italia, Andreoli dan keluarganya, di komunitas Laranjeiras do Sul adalah positif.
Pertanyaan-pertanyaan berikut seputar: misionaritas paroki, pengaturan keuangan secara pribadi, awam xaverian, novisiat... perlu juga dicatat bahwa beberapa ex xaverian dari Brasil berinkardinasi ke keuskupan sebagai imam diosesan

Kolombia
P. Mauro Loda, didampingi P. Claudio Bortolossi menyampaikan laporan dari Kolombia. Tugas pokok regio adalah animasi misioner dan panggilan dalam rangka misi ad gentes. Untuk mencapai tujuan ini, ada 12 konfrater (10 imam dan 2 bruder), di empat komunitas dan empat kota di Kolombia.
Setiap komunitas memiliki satu kelompok “Persaudaraan Guido Conforti”, yang diikuti oleh banyak sekali awam, yang menopang kehidupan para xaverian dengan doa dan bantuan materi. Lahir juga kelompok awam profesional St. Guido. Mereka adalah kaum muda yang mencoba menhidupi karisma xaverian di dalam profesi hidup yang mereka jalani.
Dua orang Kolombia yang sekarang berada di teologi internasional, berasal dari paroki-paroki ini dan dari kelompok para sahabat awam. Kerapuhan panggilan seringkali terikat dengan situasi keluarga yang rapuh, namun kita tidak boleh takut untuk tetap selektif terhadap para calon.
Para uskup menghargai karya-karya para misionaris. Beberapa keuskupan memiliki banyak sekali imam (mis. Medellin) dan tidak memberi ruang kepada yang lain, sementara di keuskupan lain, imam jarang ditemukan.
Beberapa penjelasan berkaitan dengan tugas para uskup dan imam setempat tentang tema keadilan dan perdamaian, kekerasan dan korupsi, pencarian panggilan dan pembinaan kaum muda, kerjasama dengan paroki ... P. Bortolossi berpendapat bahwa kita par axaverian sedang kekurangan cita rasa untuk mengusulkan panggilan dan keinginan untuk menang, atau paling tidak seimbang!
Satu pertanyaan berkaitan dengan apakah dimungkinkan memulai sebuah pertukaran atau koordinasi antara berbagai kelompok awam xaverian di dunia, yang terinspirasi oleh karisma Xaverian dan spiritualitas Conforti.

Meksiko
Presentasi dibacakan oleh P. Javier Peguero bersama dengan P. Samuel Godinez dan P. Antonio Flores. Setelah 62 tahun berkarya, saat ini ada sekitar 80 xaverian, dimana 55 orang sudah berkaul kekal, di 11 komunitas inter-nasional dan antar-generasi. Mereka berkecimpung di dalam pembinaan di berbagai level, sementara 8 xaverian membaktikan dirinya secara penuh dalam animasi misioner dan panggilan. Dua paroki diantara suku asli setempat (Santa Cruz e Acoyotla) perlu memperbaharui diri di dalam konteks sosial, konteks gerejawi serta perlu bekerjasama secara lebih baik.
Dengan menurunnya jumlah anggilan, keuskupan-keuskupan setempat cenderung memikirkan kebutuhan intern. Dengan demikian, kegiatan animasi xaverian memperoleh lebih banyak tantangan. Para pastor paroki dan promotor panggilan mengorientasikan diri pada calon-calon seminari bagi keuskupan. Meskipun jumlahnya menurun, seminari kita (xaverian), masih memiliki sumber-sumber panggilan yang cukup baik. Sekolah-sekolah amat cocok dengan konteks pendidikan manusiawi dan pendidikan katolik bagi kaum muda.
Regio sedang mengerjakan proyek awam xaverian dan terlibat aktif untuk memperkenalkan St. Guido Maria Conforti di Meksiko. Ada banyhak awam yang menjalin relasi dengan komunitas-komunitas kita, namun, kita perlu menyediakan juga tanggapan dan usulan yang lebih berkarakter xaverian secara lebih khusus.
Pertanyaan-pertanyaan menyentuh tema seperti: seminari-seminari menengah dan sekolah-sekolah yang besar, situasi keluarga-keluarga meksiko, jawaban dan karya para xaverian di hadapan narkoba dan kekerasan, kekurangtertarikan gereja-gereja di Meksiko terhadap misi ad gentes.

Amerika Serikat
Penjelasan dari Amerika Serikat dibacakan oleh pastor provinsial P. Carl Chudy, sementara para kapitolaris menyimak teks dalam bahasa itali. Diantara 13 konfrater yang berkarya di regio ini, sebagaian besar mulai berkarya di Amerika Serikat sejak tahun  1950 – 1970, dengan usia rata-rata lebih dari 70 tahun. Tugas pokok dan karya mereka di bidang dialog, solidaritas, keadilan dan perdamaian, penyebarluasan kesaksian misioner para xaverian dan pendiri, St. Conforti. Regio USA bekerjasama dengan regio Inggris, juga dalam hal penerbitan newsletter elektronik.
Diantara berbagai permasalahan yang muncul, digarisbawahi soal situasi tenaga yang ada. Dia sudah meminta penutupan beberapa aktivitas seperti paroki di daerah chinatown dan teologi di Chicago.
Di dalam pertanyaan-pertanyaan, dipresiasi kegiatan animasi universitas P. Mosele, yang tidak dapat dilanjutkan lagi, terkait dengan keterbatasan tenaga. Dihargai keberanian dari para konfrater yang bekerja di daerah yang sulit dengan sumber daya yang terbatas. Sekaligus diminta pendalaman kehadiran khas xaverian di situs, tugas animasi kaum muda di bidang internet, dengan “misi global bagi kaum muda”. Akan sangat menarik mengenal kontak yang terus muncul dn mengevaluasi efek-efeknya.
By Marcello Storgato, sx
Terj. Alfonsus widhi, sx
Tavernerio, 17 juni 2013

N.B.
Leoni: “Inilah kenyataannya; saya tidak membuat kekacauan, saya hanya menggambarkan realitas!”
Raschietti: “Pertanyaannya adalah: apakah tidak bisa merubah kenyataan?”

Kapitel General Xaverian - 17 juni 2013


Hari ini dimulai dengan doa kepada St. Guido Conforti. Seluruh kapitularis hadir, kecuali P. Vincenzo Munari, yang masih berada bersama keluarga karena meninggal saudaranya Valentino. P. Gabriel Ferrari mewakili para kapitularis untuk hadir pada pemakamannya, hari rabu di Mason Vicentino.
Seluruh hari ini dikhususkan pada presentasi dari berbagai regio xaverian di Afrika.

Burundi
Presentasi hari ini dimulai oleh P. Modesto Todeschi, superior regional dari Burundi. Di sini ada 17 misionaris xaverian. Sambil mengingat perjalanan karya misi yang sudah dilaksanakan, P. Modesto menekankan beberapa aspek positif, permasalahan aktual dan tantangan bagi evangelisasi di negara yang prosentasi umat katoliknya lebih tinggi di Afrika, namun masih ditandai dengan konflik etnis yang dalam. Hal ini mendesak bagi para misionaris yang masuk di dalam gereja setempat untuk terus memperjuangkan perdamaian dan rikonsiliasi.
Di dalam situasi intern para xaverian, salah satu permasalahan pokok regio Burundi yang ditekankan oleh pastor provinsial adalah penuaan dari para konfrater dan kehadiran sangat minim dari kaum muda. Rencana kita ke masa depan adalah mengupayakan kegiatan animasi panggilan dan pendidikan secara lebih serius, karena komunitas-komunitas setempat merupakan ladang yang subur dengan berakar pada sisi kemanusiaan yang mendalam.

Kamerun-Tchad
Presentasi dari Kamerun-Tchad, dengan 54 konfrater aktif, diwakili oleh P. Armando Coletto, superior provinsial. Pada presentasi ini ditampilkan wajah kegiatan aktivitas misioner yang mendalam di bidang karya misi, dialog antar agama, dialog budaya dan pemberdayaan budaya setempat.
Salah satu keprihatinan di sana adalah kehadiran kelompok islam fondamentalis, yang hadir dengan kemampuan rendah serta inisiatif yang rendah. Menurut P. Coletto, perlu mengusulkan pendalaman karisma kita yang terarah pada karya misi ad gentes. Juga di Kamerun-Tchat, ada resiko jatuh ke dalam karya pastoral populer, demikian provinsial menegaskan. Menjadi lebih mendesak sekarang membuka selalu jalan-jalan baru, dengan meninggalkan kepada keuskupan pengaturan komunitas umat katolik yang sudah cukup terorganisasi.

Republik Demokrasi Kongo
Provinsial RD Kongo, p. Faustino Turco, mewakili regio yang beranggotakan 41 konfrater xaverian. Dia mengawalinya dengan mengutip pernyataan dari Uskup Agung Bukavu kepada para xaverian demikian: “kehadiran kalian membawa angin sejuk di dalam komunitas keuskupan. Ini berkat karisma dan semangat kreativitas yang kalian miliki, serta kemampuan untuk beradaptasi dan berintegrasi di tengah-tengah masyarakat.
P. Faustino menggarisbawahi komunio dengan gereja setempat, pastoral misioner paroki, keterbukaan pada kehadiran yang baru, animasi misioner dan panggilan serta dialog dengan budaya setempat. “Kekuatan untuk berada bersama”, yang merupakan ungkapan dalam budaya “shi”, merangkum apa yang ingin kami sampaikan pada presentasi kami, demikian provinsial Kongo menegaskan. Kami menyampaikan pendekatan historis para perjalanan yang sudah dilewati, dengan memberi tekanan pada merla yang telah berjasa dan memberikan hidupnya pada gereja ini. Tantangan besar bagi misi di Kongo adalah: pengakuan akan keberadaan orang lain, melihat orang lain secara positif, dan bukan sebagai sebuah ancaman.
Pembicaraan tentang presentasi ini dilanjutkan pada siang hari juga. Berkaitan dengan aspek-aspek yang perlu diperbaiki, P. Turco menyimpulkan: “kita tidak setegas seperti semula. Dulu, mereka dengan tegas melaporkan situasi ketidakadilan. Sekarang, lebih dicari jalan dialog dan rundingan, dengan bahaya terjerumus dalam kesalahan fatal”.

Mozambik
Presentasi keempat disampaikan oleh P. Fabio D’Agostina, superior delegasi Mozambik, yang terdiri dari 10 konfrater xaverian. Dalam presentasi ini digarisbawahi terutama situasi sosial politik yang mewarnai negara ini dengan beberapa prospek perubahannya, konteks kehidupan beragma dan menggerja serta situasi internal para xaverian. “kita hidup di daerah dimana kongregasi yang lain tidak menerimanya. Oleh sebab itu, kita berupaya untuk tetap tinggal bersama dengan masyarakat, dengan satu gaya hidup sederhana yang membuat kita diterima dengan baik oleh mereka”.
Menurut P. D’Agostina, “kehadiran kita di Mozambik berjalan searah dengan karisma xaverian. Di sini ladangnya sangat luas untuk dikerjakan. Harapan saat ini adalah melebarkan karya pastoral juga dalam panggilan dan pendidikan”.

Sierra Leone
P. Carlo Di Sopra melaporkan situasi di Sierra Leone, dimana 19 konfrater xaverian berkarya di dalam 7 komunitas dan 5 paroki. Bagian pertama dari presentasi berbicara tentang situasi peralihan yang sulit dari Uskup Biguzzi kepada penggantinya di Keuskupan Makeni. Itulah sebabnya muncul P. Paganelli sebagai administrator apostolik. Namun, situasi hingga saat ini nampaknya masih tanpa prospektif jalan keluar yang baik.
P. Di Sopra melukiskan karya para xaverian di berbagai paroki di tengah-tengah mayoritas umat islam, di bidang kesehatan, di universitas Makeni, di bidang pendidikan sekolah umum, dengan mengangkat tema bahwa para xaverian sedang berada dalam masa peralihan dari tahap “konstruksi” menuju tahap yang lebih menekankan aspek pastoral dan pendidikan. Diantare berbagai macam proyeksi ke depan, amat menonjol aspek dialog dengan islam, karya animasi panggilan dan pendidikan.
Diskusi dari presentasi ini banyak berkisar tentang aspek rikonsiliasi berbagai macam etnis, berangkat dari situasi yang terjadi di Makeni: reaksi permusuhan terhadap yang lain, bisa menjadi sebuah gejala evangelisasi yang kurang? Jawaban atas pertanyaan ini memerlukan discernment yang teliti dan mendalam. Kemudian, P. Carlo menegaskan bahwa “para xaverian di Sierra Leone berharap bahwa kapitel general mampu memyemangati mereka pada saat situasi sulit saat ini”.

By p. Stefano Raschietti, sx
Tavernerio, 18 juni 2013
terj. P. Alfons sx
 

Lettura d'oggi

Friends